Perang mencabik-cabik Wenzhou, memaksa si kembar Ye Ning dan Ye Qing ke jalan yang berlawanan: Ye Ning menjadi pion militerisme, sementara Ye Qing muncul sebagai penembak jitu gerilya. Ketika mereka berhadapan di medan perang, akankah ikatan keluarga tetap utuh di tengah benturan tugas dan patriotisme?






